Dalam "Meditations"-nya, Marcus Aurelius menekankan Stoic virtues seperti kebijaksanaan, keberanian, keadilan, dan disiplin diri. Dia percaya bahwa dengan mengembangkan virtues ini, individu bisa mencapai perasaan ketenangan batin dan menjalani kehidupan yang etis.
+Meskipun memiliki kecenderungan filosofis, Marcus Aurelius mengakui pertempurannya sendiri dan kekurangannya dalam tulisannya. Dia sering merenungkan pertempurannya dengan emosi negatif dan upayanya untuk menyelaraskan pikiran dan tindakannya dengan prinsip Stoik.
+Salah satu pengaruh filosofis bagi Marcus Aurelius adalah Epictetus, seorang filosof Stoik terkenal. Ajaran Epictetus, yang berpusat pada agensi pribadi dan ketahanan dalam menghadapi tantangan, resonansi mendalam dengan keyakinan Marcus sendiri.
+Marcus Aurelius menikah dengan Faustina yang Muda, dengan siapa ia memiliki beberapa anak. Putranya, Commodus, menggantikannya sebagai kaisar, meskipun masa pemerintahan Commodus ditandai oleh kemewahan dan pemerintahan yang buruk.
+